Paus Pembunuh Palsu, Spesies Terancam Punah

Paus pembunuh palsu merupakan spesies lumba-lumba samudera yang menjadi satu satunya perwakilan hidup genus Pseudorca. Dengan panjang mencapai 6 meter dan memiliki ukuran yang bervariasi di seluruh dunia dan di ketahui bahwa hewan ini adalah hewan sosial. Diketahui bahwa mereka bisa membentuk kelompok hingga beranggota 50 ekor. Mereka bisa membentuk ikatan erat dengan spesies lainnya dan dapat melakukan interaksi seksual dengannya. Hewan ini merupakan predator puncak di habitatnya pausĀ  ini diketahui suka memangsa mamalia laut lainnya. Mulai dari anjing laut, singa laut, ikan, dan pinguin. Mereka biasa berenang dengan kedalaman maksimal yang diketahui adalah 9275 meter dengan kecepatan maksimum 29 km/jam.

Ciri Khas Paus Pembunuh Palsu

Ciri Khas Paus Pembunuh Palsu

Diketahui bahwa mereka berwarna abu-abu tua hingga kehitaman dengan area leher yang cenderung berwarna terang. Mereka memiliki sirip punggung yang bisa mencapai panjang maksimal sekitar 1 meter dan berbentuk melengkung dengan sirip dada yang ramping dan terlihat kecil. Berbeda dengan paus orca yang panjang punggung nya bisa mencapai 1,8 meter dan berbentuk tegak lurus. Paus ini hidup berdampingan dengan lumba-lumba lainnya bahkan di antara mereka ada yang kedapatan saling bekerja sama untuk memperoleh makanan. Mereka tersebar di daerah perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia, khususnya di perairan Samudera Pasifik dan Atlantik. Mereka lebih suka di perairan laut yang lebih dalam hingga ratusan meter karena mangsa utama mereka banyak menghuni di kedalaman laut.

Spesies Yang Terancam Punah

Paus Pembunuh Palsu
Spesies Yang Terancam Punah

Paus pembunuh palsu sudah dilindungi oleh Undang-Undang Perlindungan Mamalia Laut. Dan merupakan hewan yang terancam punah Populasi nya sehingga mereka dilindungi di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah. Untuk saat ini populasinya telah sangat menurun tahun 1980-an dan saat ini diperkirakan hanya ada kurang dari 200 spesies untuk saat ini. Hal ini disebabkan karena berbagai ancaman mulai dari polusi dan aktivitas perikanan. Suara keras buatan manusia seperti sonar angkatan laut dapat mengacaukanĀ  mamalia laut ini dan membuat mereka tersesat. Kemungkinan juga mereka mengejar mangsa sampai ke perairan dangkal dan akhirnya terjebak di darat sehingga sering di temukan bangkai mereka di daratan.

Kunjungi Juga : Cara Mencangkok Mangga Agar Cepat Berakar dan Berbuah