Setiap perairan, mempunyai beberapa hewan yang menjadi penghuni di sana. Kali ini akan membahas, tentang Paus Sikat Atlantik yang menghuni di salah satu tempat di dunia yaitu,di perairan lepas pantai timur Amerika Serikat, Georgia. Namun sayangnya, hewan ini terancam populasinya karena banyaknya kasus kematian dan diburu oleh manusia di alami spesies ini. Berikut penjelasannya, tentang ciri-ciri paus sikat atlantik dan penyebab populasinya yang menurun.
Ciri Ciri Paus Sikat Atlantik
Paus sikat atau sering di sebut, Eubaleana memiliki panjang tubuh sekitar 14-18 meter dan memiliki berat mencapai 100 ton. Memiliki kulit yang gelap, dan lubang sembur yang berbentuk menyerupai “V” dan termasuk dalam hewan yang paling terancam populasinya. Hewan ini, memiliki banyak kelebihan dan manfaat sehingga menjadi bahan pemburu manusia dan perubahan iklim juga dapat mempengaruhi populasi ini.
Klasifikasi Ilmiah
- Kerajaan : Animalia
- Filum : Chordata
- Kelas : Mamalia
- Ordo : Artiodactyla
- Infraordo : Cetacea
Simak Populasi Nya Yang Semakin Menurun
Paus Sikat Atlantik, Terancam Habitat Nya Karena Aktivitas Kapal yang melaju di sekitar habitat mereka. Berbagai hal di rancang, untuk menjaga populasi jeda sikat ini karena bisa menyebabkan kematian pada spesies ini. Di perkirakan untuk saat ini, jumlah jeda sikat atlantik di pantai Timur Hanya tersisa 340 ekor. Organisasi Nirlaba Oceana, menegaskan harus lebih di per ketat perlindungan dan penegak hukum demi menjaga populasi hewan ini. Direktur kampanye Oceana mengatakan, jika kapal melaju dengan kecepatan tinggi maka akan banyak nyawa jeda yang tidak aman. Terjebak tali pancing, dan tabrakan kapal adalah penyebab populasi jeda sikat ini menjadi terancam.
Tabrakan kapal, bisa menyebabkan kematian paus sikat ini karena terkena baling baling atau benda di sekitar kapal. Spesies ini, hidup di kedalaman 60 kaki atau 18 meter rentan hidup seperti manusia dengan perkiraan sempat berjumlah 20.000 ekor. Spesies ini banyak di buru karena, para pemburu ingin mengambil lemak dan balin nya digunakan jeda untuk menyaring makanan, yang kuat dan fleksibel di gunakan pada masa Praplastik. Pada tahun 2017, tersebar berita tentang kematian Paus yang tidak biasa. Kasus kematian, disimpulkan akibat dari tabrakan kapal yang melaju di sekitar tempat tinggal mereka. Karena populasi spesies ini semakin menurun, jumlah kelahiran anak paus ini juga tidak stabil karena ancaman pada induknya dan lingkungan mereka akibat perubahan iklim.
Baca Juga : Cara Menanam Bawang Merah Di Polybag